Ulama' Pewaris Para Nabi
Para Ulama' adalah seperti bintang dilangit. Lewat tangan merekalah kita mendapat petunjuk. Merekalah yang menjelaskan kepada kita jalan petunjuk. Dengan merekalah kita faham tentang jalan kejahatan dan cara menjauhinya. Mereka ibarat hujan yang turun pada tanah gersang sehingga menumbuhkan pelbagai tumbuhan yang bermanfaat.
Ulama’ yang komitmen terhadap dirinnya adalah pewaris para nabi. Merekalah yang akan mengarahkan dan menuntun kita dari kegelapan menuju cahaya Islam. Sebagaimana Nabi sallallahu alaihi wasallam bersabda :
وَإِنَّ الْعُلَمَاءَ وَرَثَةُ الأَنْبِيَاءِ وَإِنَّ الأَنْبِيَاءَ لَمْ يُوَرِّثُوا دِينَارًا وَلاَ دِرْهَمًا وَرَّثُوا الْعِلْمَ فَمَنْ أَخَذَهُ أَخَذَ بِحَظٍّ وَافِرٍ
"Dan sesungguhnya para ulama itu adalah pewaris Nabi-nabi. Dan sesungguhnya para Nabi tidak mewariskan dinar dan dirham dan mereka hanya mewariskan ilmu, maka siapa-siapa yang mengambilnya berarti dia telah mengambil bahagian yang sempurna”.
Hadits ini shahih, dan Imam Turmuzi, Ibnu Majah juga meriwayatkan Hadits tersebut.
Demikan tingginya kedudukan ulama’ di dalam Islam. Sehingga Rasulullah sallallahu alaihi wasallam menyebut mereka sebagai pewaris para nabi. Karena ditangan merekalah risalah ini akan menyebar dan akan sampai ke dalam hati-hati kita sebagai hamba Allah. Menyelematkan kita dari kegelapan jahiliyah dan menuntun kita menuju Jannah.
Tapi perlu diketahui bahwa disamping ada ulama’ pewaris nabi, ada juga ulama’ su’ yang menjual akhirat mereka untuk mendapatkan dunia. Rasulullah sallallahu alaihi wasallam bersabda dalam hadisnya :
يَخْرُجُ فِي آخِرِ الزَّمَانِ رِجَالٌ يَخْتَلُونَ الدُّنْيَا بِالدِّينِ يَلْبَسُونَ لِلنَّاسِ جُلُودَ الضَّأْنِ مِنْ اللِّينِ أَلْسِنَتُهُمْ أَحْلَى مِنْ السُّكَّرِ وَقُلُوبُهُمْ قُلُوبُ الذِّئَابِ يَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ أَبِي يَغْتَرُّونَ أَمْ عَلَيَّ يَجْتَرِئُونَ فَبِي حَلَفْتُ لَأَبْعَثَنَّ عَلَى أُولَئِكَ مِنْهُمْ فِتْنَةً تَدَعُ الْحَلِيمَ مِنْهُمْ حَيْرَانًا
“Akan muncul di akhir zaman orang-orang yang mencari dunia dengan agama. Di hadapan manusia mereka memakai baju dari bulu domba untuk memberi kesan kerendahan hati mereka, lisan mereka lebih manis dari gula namun hati mereka adalah hati serigala (sangat menyukai harta dan kedudukan). Allah berfirman, “Apakah dengan-Ku (kasih dan kesempatan yang Kuberikan) kalian tertipu ataukah kalian berani kepada-Ku. Demi Diriku, Aku bersumpah. Aku akan mengirim bencana dari antara mereka sendiri yang menjadikan orang-orang santun menjadi kebingungan (apalagi selain mereka) sehingga mereka tidak mampu melepaskan diri darinya.”
[HR: Tirmidzi]
[HR: Tirmidzi]
WALLAHU'ALAM
0 comments: