Mari Renungkan Bersama Kisah Ini
Diriwayatkan
dari Manshur bin Ibrahim bahwa seorang laki-laki dari orang yang ahli ibadah
berbicara dengan seorang wanita, lalu senantiasa ia demikian hingga ia
meletakkan tangannya di atas pakaian wanita itu, kemudia ia menyesal. Lalu ia
meletakkan tangannya di atas bara api sehingga tangannya itu kering.
Diceritakan dari al Junaid, ia berkata:
"Saya mendengar Ibnul Karibi berkata: " Telah menimpaku suatu malam
dengan jinabat dan itu adalah malam yang dingin lalu saya memerlukan mandi.
Maka pada diriku merasa keteledoran dan keterlambatan. Lalu diriku berbicara
kepada diriku dengan mengakhirkan sehingga waktu subuh. Dan saya memanaskan air
atau saya masuk ke kamar mandi dan saya tidak memelihara diriku, lalu saya
berkata: "Alangkah herannya! Saya bermu'amalah kepada Allah dalam
sepanjang umurku, lalu wajib hak baginya atasku maka saya tidak jumpai pada
diriku akan kesegaran dan saya jumpai keberhentian dan keterlambatan. Saya
bersumpah bahwa saya tidak mandi kecuali pada pakaian jelekku ini dan saya
bersumpah bahwa tidak membukanya, tidak memerasnya dan tidak mengeringkannya
pada matahari.
Dari Thalhah RA ia berkata: "Seorang
lelaki pergi pada suatu hari, lalu ia membuka pakaiannya dan berguling-guling
di atas tanah yang amat panas oleh terik matahari. maka ia berkata kepada
dirinya sendiri: "Rasakanlah, dan api neraka jahannam itu lebih panas.
Apakah bangkai di malam hari dan penganggur di siang hari ?". Ketika ia
dalam keadaan seperti itu, tiba-tiba ia melihat Rasulullah SAW., dalam naungan
pohon lalu ia mendatangi beliau, lalu berkata: "Diriku telah mengalahkan
ku".
Malik bin Dhaighan berkata: Rabah al Qabisi
datang bertanya tentang hal ayahku setelah shalat ashar lalu kami menjawab:
"Sesungguhnya ia tidur". Lalu Rabah al Qabisi bertanya: "apakah
tidur saat ini, apakah ini waktu tidur ?".
Kemudian
ia berpaling pergi, lalu kami ikutinya dengan seorang utusan dan kami bertanya
kepadanya: "Maukah kami membangunkannya bagimu ?"
Maka utusan itu datang dan ia berkata: "ia
itu lebih sibuk dari pada memahami diriku sesuatu yang saya jumpainya. Ia masuk
ke dalam kuburan dan ia mencaci maki dirinya seraya berkata: "Apakah kamu
berkata, "waktu tidur saat ini?" apakah ini membawa bahaya atasmu ?,
seorang laki-laki tidur kapan saja kapan ia kehendaki dan apa yang kamu ketahui
bahwa ini tidak waktu tidur. Kamu berbicara dengan apa yang tidak kamu ketahui.
Apakah kamu, bahwa bagi Alah ada janji yang tidak kamu ketahui. Apakah kamu,
bahwa bagi Allah ada janji atasku yang saya tidak boleh melanggarnya
selama-lamanya. Bumi tidak memberimu bantal bagi tidur akan perubahan, selain karena
sakit menghalangi atasmu atau karena akal yang hilang merupakan perbuatan keji
bagimu. apakah kamu tidak merasa malu, berapa banyak kamu mencela, dari
kesalahanmu kamu tidak berhenti. "Utusan itu berkata: "Rabah al-Qaisi
mulai menangis dan ia tidak mengetahui tampatku ini. Ketika saya mengetahui
demikian maka saya berpaling dan meninggalkannya.
0 comments: