Insiden Pesawat MH370 Kita Ambil Iktibar
Malaysia bagaikan
jatuh ditimpa tangga. Dua bulan lalu, beberapa negeri dilanda banjir teruk. Dua
minggu lalu, Sabah pula diserang banjir sedangkan kemarau, kebakaran, dan
jerebu di Semenanjung masih belum berakhir. Masalah catu air di beberapa
kawasan di Malaysia akibat kemarau belum selesai. Kini, Malaysia diuji pula
dengan tragedi maha mendukacitakan semua pihak, pesawat mega milik penerbangan
kebanggan kita, Malaysia Airlines MH370 hilang tiba-tiba. Peristiwa ini hanya
beberapa minggu selepas MAS diumumkan rugi sejumlah bilion ringgit. Ia
mengundang sedih dan duka kepada ribuan waris mangsa bahkan seluruh rakyat
Malaysia. Bahkan mungkin, seluruh umat dunia sedang meratapi peristiwa malang
ini.
Saat musibah pastinya tidak kita sukai. Namun musibah dan
ujian pasti akan tiba. Kita pasti sedang bingung mencari jalan keluar. Setelah
segala aset dan usaha dikerah, buntu masih menjadi penyudah. Klu-klu hanya
tinggal klu. Lidah kita juga semakin kelu. Di
dalam Islam, ada jalan keluarnya tatkala buntu melitupi.
Hadis Riwayat Imam Muslim ada menceritakan tentang tiga orang
yang terperangkap di dalam gua batu. Mereka tidak ada upaya untuk keluar
melainkan dengan kudrat dan izin yang Allah Maha Kuasa. Mereka bertiga akhirnya
bertawaasul dengan amal kebaikan masing-masing. Individu pertama dengan amal
baik kepada ibu bapanya. Individu kedua dengan imannya meninggalkan zina ketika
sekujur tubuh jelita terhidang indah. Individu ketiga dengan amanahnya terhadap
hak orang lain. Pintu gua akhirnya terbuka, dan mereka berjaya keluar dari
buntu.
Di samping usaha mencari, menjejak dan menyelamat, memohon
doa dan solat hajat, bertawasullah dengan amal-amal itu.
Satu hadis lain yang sangat inspiratif menceritakan tentang
perihal Ummu Salamah yang sedang berduka dan kematian suaminya yang tercinta.
Rasulullah sollallohu 'alayhi wasallam datang kepadanya &
mengurniakan seuntai doa yang bermaksud :
Ya Allah, ganjarkan
kami (pahala) dengan musibah in dan gantikanlah kehilangan ini dengan sesuatu
yang lebih baik darinya.
Ummu Salamah seakan tidak meyakini doa tersebut lantaran Abu Salamah adalah seorang yang sangat baik. Pasti tidak ada pengganti sebaik arwah. Manakala dirinya juga sudah semakin berumur bahkan janda, maka pastinya tidak ada lelaki kacak yang baik akan terpikat dengannya. Namun, berkat doa tersebut, Allah memperkenankan doa Ummu Salamah. Rasulullah sollallohu 'alayhi wasallam meminang Ummu Salmah dan mengahwininya. Siapa yang lebih baik dari Rasulullah sollallohu 'alayhi wasallam?
Kita ambil iktibar & semoga musibah ini diganti Allah
dengan sesuatu yang lebih baik untuk Malaysia dan dunia. Wallahu'alam.
0 comments: